Severity Rate adalah? Pemahaman, Cara Hitung, dan Fungsi Severtiy Rate

Pemahaman Severity Rate

Severity rate ialah statistik atau penghitungan jumlahnya hari lenyap karena kecelakaan kerja pada sebuah juta jam kerja sepanjang periode waktu tertentu. Periode saat yang diartikan ialah penghitungan waktu kerja secara periodik yakni satu bulan, tiga bulan, enam bulan atau tahunan.

Cara Hitung Severity Rate

Untuk hitung severity rate, rumus yang dipakai seperti berikut :

SR : ∑ jumlah hari lenyap dari kecelakaan atau jumlah jam kerja dalam masa tertentu x 1.000.000

Keterangan :
Angka 1.000.000 jangan diganti karena angka 1.000.000 ini posisinya dalam rumus SR sebagai konstanta.

Sementara kecelakaan hari lenyap sebagai satu keadaan kecelakaan di lingkungan kerja sebagai pemicu berlangsungnya cidera pada karyawan hingga karyawan itu tidak bisa bekerja kembali seperti mestinya pada hari kerja keesokannya sampai batasan waktu tertentu.

Peranan Penghitungan Severity Rate

Dalam peraturan K3, perhitungan severity rate berperan untuk :

  • Membantu melakukan analisis pada turun-naiknya trend dari munculnya kecelakaan kerja
  • Ketahui kenaikan atau beragam faktor yang bisa jadi memperburuk performa K3
  • Memperbandingkan performa di antara tempat kerja dan industri yang sama atau dalam pengertian T – safe score
  • Menolong memberi info tentang seperti apakah fokus pendistribusian dana K3
  • Memberi pantauan pada performa organisasi secara eksklusif terkait dengan syarat untuk pengadaan mekanisme atau tempat kerja yang aman
  • Analisis Severity Rate Berdasar OHSA Log 300
  • Analisis severity rate akan dipakai dalam hitung kecelakaan kerja yang mempunyai tingkatan-tingkatan.

Dalam OSHA Log 300, disebut jika ada empat jenjang kecelakaan kerja, terdiri dari :

First Aid

Kecelakaan kerja tingkat pertama sebagai kecelakaan kerja yang perlu bantuan pertama dari pakar K3 dan tidak perlu medical treatment atau perawatan klinis. Kecelakaan kerja yang memiliki sifat kecelakaan kecil umumnya termasuk jenjang ini.

Medical Treatment

Medical treatment ialah kecelakaan kerja yang memerlukan bantuan kelanjutan dari petugas klinis. Medical treatment ini lebih kronis dibanding kasus first aid yang tidak perlu bantuan petugas klinis.

Umumnya kecelakaan kerja pada jenjang kedua ini dikelompokkan sebagai kecelakaan yang memerlukan pengobatan dari petugas klinis. Perawatan periodik umumnya akan diberi untuk menahan atau menangani cidera yang terjadi karena kecelakaan kerja yang dirasakan. Umumnya mereka yang turut serta kecelakaan kerja jenjang kedua perlu istirahat sepanjang sekian hari untuk mengembalikan keadaan.

Restricted Work

Restricted work atau larangan kerja terjadi sebagai hasil kecelakaan atau penyakit di mana pemberi kerja atau petugas klinis memberi referensi pada karyawan yang alami kecelakaan kerja untuk beraktivitas tugas teratur mereka.

Restricted work umumnya dilaksanakan untuk kecelakaan kerja yang termasuk lumayan berat dan dihitung semenjak hari awal sesudah berlangsungnya kecelakaan sampai optimal 180 hari kerja.

Pada tiap organisasi memanglah tidak mempunyai ketentuan yang serupa karena gerakan, mobilisasi dan pemikiran masing – masing pakar K3 dalam penentuan severity rate ialah disamakan dengan keperluan.

Misalnya pada perusahaan tambang, severity rate ialah berlainan sama yang ditata di perusahaan manufacturing atau rumah sakit karena tentunya type tugas dan tipe kecelakaannya berlainan.

OSHA recordable incident rate

OSHA recordable incident rate meliputi penghitungan pada kecelakaan kerja yang memiliki sifat medical treatment, restricted work atau yang lebih kronis.

OSHA recordable incident rate umumnya merujuk di tingkat kecelakaan yang nyaris tidak bisa sembuh dan memberi risiko besar pada kehidupan karyawan.

Langkah perhitungan OSHA recordable incident rate dengan mengalikan jumlah recordable incident rate dengan 200.000 dan membagikan dengan angka 200.000.

Demikian keterangan yang bisa saya bagi ini kali, mudah-mudahan ilmunya bisa berguna dan bermanfaat untuk kehidupan kita, Aaminn.